-->

ZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU

gambartop10.blogspot.com 

اَلأسَلَامُ عَلَيْكُمْ .........
Apa kabar akhi......? Ketika saya bertemu dengan teman lama, kami ngobrol asyik menceritakan pengalaman kami masing-masing, hingga tidak terasa – setelah beberapa saat – sampailah obrolan kami pada diskusi seputar ibadah. Sebagai hamba Allah yang dhaif, saya hanya memerankan diri sebagai pendengar setia saja dari pada meng-iya-akan atau menyanggah dengan kebodohan, bisa fatal akibatnya (baik untuk diri sendiri maupun orang lain).
Dalam diskusi itu ada satu perbicangan yang menarik. Teman saya bertanya : “Cid (sebutan akrab saya), menurut pendapat antum, zikir setelah shalat fardhu yang benar yang mana sih? Ana bingung, kok ada yang panjang ada yang pendek, ada imam yang berdoa panjang sekali dan diaminkan oleh ma’mum”.
“Antum ini bagaimana, ana orang bodoh, jangan tanya ana dong. Tanyalah kepada ustadz atau ulama!!”
“Iya.... tapi ini kan obrolan kita. Ana tanya pendapat antum. Menurut antum lebih baik yang panjang, yang dipimpin atau zikir seperti apa. Antum pakai zikir seperti apa?”.
Saya tetap diam tidak menjawab dan coba mengalihkan pembicaraan. Namun teman saya terus mempertanyakan hal ini berulang-ulang, nampaknya dia sangat penasaran.
Saya balik bertanya : “Kalau antum sendiri baca apa?”
Jawabnya : “Ana sih biasa baca doa ini ............................... ayo pendapat antum bagaimana?”
“Ya kalau antum nanya pendapat, ana tidak bisa berdalil, sebagai orang awam ana hanya bisa berlogika saja. “Kalau antum mau doa apa saja – mau yang panjang atau yang pendek – mungkin itu yang terbaik menurut antum, silahkan saja. Tapi kalau ada doa atau zikir yang dicontohkan oleh Rasulullah saw kenapa kita tidak ambil? Kan Rasulullah saw diutus untuk diteladani/diikuti. Ana yakin, segala yang dicontohkan Rasulullah saw itulah yang paling baik dan benar”.
“Jadi apa yang ana baca itu salah dan tidak diterima, menurut antum?” Tanyanya. “Ana tidak bilang begitu, dan ana tidak bisa memvonis amalan orang, kan hanya Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Menilai. Menurut pendapat ana, tugas kita adalah terus berusaha agar amal ibadah kita diterima.”
“Jadi, zikir seperti apa yang antum baca setelah shalat fardhu?” Tanyanya lagi.
Ada beberapa literatur yang pernah ana baca tentang zikir setelah shalat fardhu. Salah satunya ana membaca buku ZIKIR PAGI & PETANG DAN SESUDAH SHALAT FARDHU Menurut al Qur’an dan as Sunnah yang shahih (Syaikh Sa’id bin’Ali bin Wahf al Qathani), Pustaka Ibnu Umar berikut ini (Wallahu A’lam) :
LAFADH
TERJEMAH
أَسْتَغْفِرُاللهَ (3)
Aku mohon ampun kepada Allah (3X).

أَللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَاذَاالْجَلَالِ وَالْاِكْرَمِ
Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mulah kesejahteraan, Maha Suci Engkau wahai (Rabb) Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحَدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tiada ilah (yang wajib diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
أَللهُمَّ لاَ مَنِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang dia berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (azab)-Mu.
سُبْحَانَ اللهِ (33)
الْحَمْدُ لِلَّهِ (33)
اللهُ أَكْبَرُ (33)
Maha Suci Allah (33X)

Segala puji bagi Allah (33X)

Allah Maha Besar (33X)
لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحَدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tiada ilah (yang wajib diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
(1) Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, (3) Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, (4) dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".

(dibaca 1 X, setelah shalat Maghrib dan shubuh dibaca 3 X).
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ(1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ(2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
(1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, (2) dari kejahatan makhluk-Nya, (3) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (4) dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, (5) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".

(dibaca 1 X, setelah shalat Maghrib dan shubuh dibaca 3 X).
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
(1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, (2) Raja manusia, (3) Sembahan manusia, (4) dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, (5) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (6) dari (golongan) jin dan manusia.

(dibaca 1 X, setelah shalat Maghrib dan shubuh dibaca 3 X).
اَللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلاَ يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحَدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tiada ilah (yang wajib diibadahi dengan benar) kecuali Allah Yang Maha Esa. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Dibaca 10 X setelah shalat Maghrib dan Shubuh)
أللهُمَّ اِنِّيْ أَسْئَلُكَ عِلْمًا نَافِعًاوَرِزْقًا طَيِّبًا وَ عَمَلًا مُتَقَبَّلَا
YA Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima.
(Dibaca setelah shalat Shubuh)
Setelah makan siang bersama, kami berpisah karena dia harus segera berangkat
ke kota tempatnya bekerja.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel