IKHLAS DAN URGENSI NIAT (Riyadhus Shalihin Bab I)
وَمَا أُمِرُوا إِلا
لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ
وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka
tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus” (Al Bayyinah/98 : 5).
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ
لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ
سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ
الْمُحْسِنِينَ
“Daging-daging
unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, akan
tetapi ketakwaan kamulah yang dapat mencapainya” (Al Hajj/22 : 37)
قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي
صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Katakanlah
(Muhammad), ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu
memperlihatkannya pasti Allah mengetahuinya. Allah Mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Ali Imran/3 : 29.
Dari
Amirin Mu’minin, Abu Hafsh, Umar bin Khattab ra berkata :
“Aku
mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap
orang akan mendapatkan (pahala) apa yang diniatkannya. Barang siapa yang
berhijrah (ke Madinah) untuk mencari ridha Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
untuk Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa berhijrah untuk mencari harta dunia
atau untuk seorang perempuan yang hendak dinikahi, maka hijrahnya hanya untuk
itu (tidak mendapatkan pahala di sisi Allah)’..” (Muttafaq ‘alaih). Diriwayatkan
oleh imamnya para ahli hadits, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bn
MughirahBardizbah Al Ju’fy Al Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin
Muslim Al Qusyairi Annaisabury ra. Semoga Allah meridhai keduanya atas kitab
mereka sebagai kitab paling shahih yang pernah disusun.
Pelajaran Hadits
1. Para ulama sepakat bahwa niat
adalah syarat mutlak agar suatu amal diganjar atau dibalas dengan pahala. Namun
apakah niat merupakan syarat sahnya suatu amal atau perbuatan, mereka berbeda
pendapat. Ulama Syafi’iyah menyebutkan, ‘Niat adalah syarat sahnya suatu amal
atau perbuatan yang bersifat pengantar seperti
wudhu dan yang bersifat tujuan seperti
shalat’. Ulama Hanafiyah menyebutkan, ‘niat hanya syarat sahnya amal atau
perbuatan yang bersifat tujuan bukan pengantar.
2. Niat dilakukan di hati, dan
tidak ada keharusan untuk diucapkan.
3. Ikhlas karena Allah merupakan
salah satu syarat diterimanya amal atau perbuatan.