Iman kepada Hari Akhir (Materi Kelas XII)
Membuka
Relung Kalbu
Perlukah bukti tentang
adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati pasti adanya. Bukankah makhluk yang
termulia adalah makhluk yang berjiwa? Bukankah yang termulia di antara mereka
adalah yang memiliki kehendak dan kebebasan memilih? Kemudian yang termulia
dari kelompok ini adalah yang mampu melihat jauh ke depan, serta
mempertimbangkan dampak kehendak dan pilihan-pilihannya. Demikian logika kita
berkata. Dari sini pula jiwa manusia memulai pertanyaanpertanyaan baru.
Sudahkah manusia melihat dan merasakan akibat perbuatan-perbuatan mereka yang
didasarkan oleh kehendak dan pilihan mereka itu? Sudahkah yang berbuat baik
memetik buah perbuatannya? Sudahkah yang berbuat jahat menerima nista kejahatannya?
Jelas tidak, atau belum, bahkan alangkah banyak manusia-manusia baik yang teraniaya,
dan sementara banyak pula orangorang jahat yang menikmati gemerlap dunia.
Karena itu, demi
tegaknya keadilan, harus ada satu kehidupan baru ketika semua pihak akan memperoleh
secara adil dan sempurna hasilhasil perbuatan yang didasarkan atas pilihan masing-masing.
Untuk itu, hanya orang-orang yang beriman kepada hari akhirlah yang akan mengisi
kegiatan hidupnya di dunia dengan kegiatan yang baik dan bermanfaat, baik bagi
dirinya maupun orang lain. Karena mereka percaya bahwa apa yang telah diperbuatnya
akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Swt. di akhirat kelak. Banyak ayat
al-Qur’an yang menjelaskan hakikat
di atas, antara lain Q.S Táhá/20:15
“Sesungguhnya saat (hari
kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja merahasiakan (waktu)-nya. Agar setiap
jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai hasil usahanya”.
(Q.S Tãhã/20:15).
A.
Mengkritisi
Sekitar Kita (Bancana Yang Menjadi Rahmat)
Suatu hari Anas mengunjungi Aisyah. ”Terangkan
kepadaku tentang gempa? Tanyanya. Gempa terjadi bila maksiat merajalela,
perzinaan, minuman keras, dan dosa-dosa besar dianggap biasa. Allah Swt. pun
memerintahkan, timpakan gempa kepada mereka”, jelas Aisyah. Apakah ia
merupakan azab? Tanyanya lagi. “Tidak! Ia rahmat dan peringatan bagi kaum
muslimin, sementara bagi mereka yang kafr, itu adalah azab dan siksa!”,
tegas Aisyah. Rasulullah saw. bersabda; “Kalian harus mewaspadai dosa-dosa
kecil, kelak ia akan menumpuk dan membinasakan kalian” (H.R. Ahmad).
Anas bin Malik berkata,”Kalian telah banyak
melakukan dosa kecil, yang di masa Rasulullah saw. itu merupakan dosa besar
yang bisa mengahancurkan” Allah Swt. berfrman dalam Q.S. an-Nuur/24:15:
"(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong
itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu
ketahui sedikit, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia di
sisi Allah Swt. adalah besar”. Bila ini terjadi dua puluh
tahun sepeninggal Rasulullah saw., bagaimana dengan lima belas abad sesudahnya
atau saat sekarang? Kalian harus melakukan perubahan pada diri kalian
masing-masing. Pertolongan tidak datang begitu saja dari langit. Inilah hukum
yang telah Allah Swt. Janjikan kepada setiap manusia dan merupakan sunnatullãh.
B.
Menganalisis dan Mengevaluasi
Makna Iman kepada Hari Akhir
Ayat- ayat yang telah
kalian baca di atas memuat beberapa hal terkait dengan peristiwa Hari Akhir.
Dimulai dengan sumpah akan kepastian datangnya Hari Akhir, kemudian menjelaskan
beberapa peristiwa yang akan terjadi pada hari itu. Lebih lanjut mari kita
pelajari apa hari Kiamat itu, dan peristiwa apa saja yang mengiringinya,
termasuk tanda-tandanya!
Hari Akhir menurut bahasa artinya
“Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarāh/2:177), juga disebut “Hari
Pembalasan” (Q.S. al-Fātihah/1:4). Adapun menurut istilah, Hari Akhir
adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan
semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari
penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3).
Kebenaran akan datangnya Hari
Akhir dapat ditemukan melalui kajian ayat-ayat al-Qur’an, ilmu
pengetahuan, dan panca indera. Melalui kajian akan kebenaran adanya Hari Akhir,
kalian dapat menghayati akan nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir. Perhatikan
Q.S. al-’Anbiya/21:97.
Berikut disajikan informasi
terkait dengan Hari Akhir menurut ketiga sudut pandang tersebut.
Mari kalian pelajari
bersama!
1.
Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn
Hari Akhir atau Hari Kiamat
menurut al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
a.
Kiamat Sugrā (Kecil)
Kiamat Sugra adalah peristiwa datangnya
kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu.
Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imrãn/3:185:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu, barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan”.
Sebelum terjadi hari kiamat,
mereka yang telah mati mengalami proses awal kehidupan akhirat yang disebut
alam barzakh (Q.S. arRuum/30:55-56). Barzakh adalah alam yang
menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah
menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S. al-Mu’minuun/23:99-100),
bahkan kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan Neraka dan siksaannya (Q.S.
al-Mu’min/40:45-46).
Peristiwa-peristiwa yang
harus diimani yang akan terjadi sesudah mati antara lain sebagai berikut.
1) Fitnah kubur, yaitu beragam
pertanyaan yang diajukan kepada orang yang meninggal tentang Tuhannya,
agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya.
2) Siksa dan nikmat kubur:
siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafk, kafr, dan musyrik (Q.S.
al-An’ām/6:93, Q.S. al Mu’min/40:46, Q.S. Fushilat/41:30, Q.S.
al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang baik
amal ibadahnya di dunia” (Q.S. Ali ’Imran/3:169-170 dan Q.S.
al-Baqarah/2:154).
b.
Kiamat Kubra (Besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh
kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak.
Proses terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan oleh Allah Swt. dalam banyak
ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3:
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ . وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ .
وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ
“Apabila matahari digulung,
apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan”.
Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan
peristiwa terjadinya kiamat dimulai dengan datangnya gempa yang sangat dahsyat.
Dalam Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan manusia bagaikan
anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang dihamburhamburkan.
Berdasarkan ayat-ayat
tersebut, peristiwa kiamat merupakan kejadian yang sangat hebat, yaitu tatkala
Malaikat Israfl meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung
dibenturkan dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar,
benda-benda bumi pun bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau
balau kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha Kekal.
2.
Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan
a. Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang
berputar (chaos catastrope). Setelah diam gas itu menjadi dingin, maka
gas yang berat mengendap ke bawah, dan yang ringan berada di atas. Melalui
proses evolusi yang lama sekali, gas bagian luar mengeras menjadi batu,
kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah masih panas. Zat panas
bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi beredar karena adanya daya
tarik matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya bumi akan bergeser dari
matahari, sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti
meteor (menyala/hancur).
b. Menurut Teori Fisika
Letak matahari adalah
149.597.870, 7 km, jauhnya dari bumi, sinar matahari sampai ke bumi selama 8
menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km dan luas permukaannya 616 ×
1010 km = 622.160 km. Menurut ahli fsika energi matahari dipancarkan ke angkasa
dan sekitarnya 5,7 × 1027 kalori = 5.853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50
milyar tahun dengan panas 15 juta derajat celcius.
Kalau suatu ketika matahari tidak
muncul atau cahayanya redup karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin
dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan
meletus, ombak bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.
3.
Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir
Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir
berpendapat bahwa telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia
sebagaimana berikut ini.
a.
Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani
Israel, akan dihidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging
sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh (Q.S. al-Baqarah/2: 72-73
b.
Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang
dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah
Swt. berfrman:
ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا
“Panggillah! niscaya mereka
datang kepadamu dengan segera” (Q.S. al-Baqarah/2:260).
Kedua informasi di atas telah
dijelaskan di dalam al-Qur’an, tetapi bukan merupakan berita langsung
bahwa Hari Akhir akan datang, melainkan informasi historis (sejarah) tentang
peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi bukti secara indrawi bahwa kiamat
pasti datang.
C.
Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur
secara total dan kehidupan semua makhluk Allah Swt. berakhir, maka mulailah
manusia menjalani tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’. Tahapan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam
semesta termasuk manusia, terjadilah
hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.:
hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.:
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا
عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Pada hari ketika mereka
dibangkitkan Allah Swt. semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja
yang mereka telah kerjakan, dan Allah Swt. Mengumpulkan semua amal perbuatan
mereka padahal mereka sudah melupakannya dan Allah Swt. menyaksikan atas segala
sesuatu.” (Q.S. al-Mujadalah/58:6).
2.
Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia
setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua manusia
digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman
Allah Swt.:
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأرْضَ بَارِزَةً
وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“Dan (ingatlah) akan hari (yang
ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu
datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun
dari mereka.” (Q.S. alKahf/18:47).
3.
Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar
mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat
Raqib dan ‘Atid. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan
perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.:
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا
فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ
صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلآ أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا
يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“Dan diletakkan kitab, lalu
akan kamu lihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di
dalamnya dan mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.
Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan
Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Q.S. al-Kahf/18:49).
4.
Yaumul ¦isãb dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt.
memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar
dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung,
anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.:
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ
وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Pada hari itu lidah, tangan, dan
kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka kerjakan.”
(Q.S. an-Nuur/24:24).
Tahapan selanjutnya adalah Mizan.
Mizan adalah timbangan yang adil berisi kebajikan dan kejahatan yang telah
diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya.
Firman Allah Swt.:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا
تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا
بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
“Dan Kami letakkan timbangan yang
tepat (adil) pada hari kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit.
Dan jika amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan
cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiya’/21:47).
5.
As-Sirath
As Shirath adalah jembatan yang terbentang
di atas neraka menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati As Shirath itu tergantung kepada amal setiap manusia.
Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (As
Shirath) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).
6.
Yaumul Jaza
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari
ketika semua manusia akan menerima balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang
diterima seseorang sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah
Swt.:
الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لا ظُلْمَ
الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Pada hari itu, tiap jiwa diberi balasan
dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada hari tersebut.
Sesungguhnya Allah Swt. sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S al-Mukmin/40:17).
7.
Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab
dan melalui timbangan, mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal
perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun
bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan menerima balasan yang
setara, yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada
hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S. al-Wāqi’ah/56:8-40).
8.
Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di
dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafr
terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan
menerima balasan yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya pula.
Sebagian kegetiran dan kerasnya
siksaan neraka, digambarkan melalui frman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7:
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan air dari
sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon
yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
D.
Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir merupakan
rukun iman yang kelima yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala
perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari
Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu
taat kepada ajaran Allah Swt.
Banyak ayat dan hadis yang
memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya adalah
frman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنْزِلَ
مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“Dan mereka yang beriman kepada
(al-Qurān) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah
diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”.
Kemudian, dalam percakapan
Rasulullah saw. dengan malaikat Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan,
beliau bersabda (ketika ditanya tentang iman):
“Beliau menjawab: “Kamu
beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya,
hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim)
Dalam ayat di atas ditegaskan
bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman.
Adapun dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Hari
Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut
rukun iman.
Iman kepada Hari Akhir berarti
percaya dengan penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat.
E.
Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Semua ciptaan Allah Swt.
yang lahir di dunia mempunyai hikmah karena Allah Swt. Tidak menjadikan sesuatu
sia-sia belaka tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa
hikmah iman kepada Hari Akhir.
1. Muncul rasa kebencian yang
dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan
moral yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
2. Menyejukkan dan
menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan akhirat yang
sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
3. Senantiasa tertanam
kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. Dengan mengharapkan mau’nah-Nya pada
hari itu.
4. Senantiasa termotivasi
untuk beramal baik dengan ikhlas.
5. Senantiasa menghindari
niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;
6. Menjauhkan diri dari
asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.
F. Menyajikan Kaitan antara
Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil
Makna kemenangan dan sukses dunia dan akhirat adalah kita perlu menelusuri
motif diri kita yang paling dalam. Hal-hal apakah yang mampu menggerakkan diri kita
untuk melakukan hal-hal yang sangat besar, serta kemenangan apakah yang kita
harapkan? Sukses itu ada yang bersifat jangka panjang dan ada yang bersifat jangka
pendek. Sukses yang jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat. Adapun
sukses jangka pendek adalah kesuksesan hidup di dunia. Keyakinan akan adanya
Hari Akhir membawa konsekuensi bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari
kehidupan, melainkan awal dari kehidupan yang panjang. Siapapun orangnya pada
akhirnya akan meninggal dunia. Sungguh setiap yang berjiwa akan merasakan
kematian.
Sukses yang bersifat jangka panjang adalah kesuksesan negeri
akhirat, kesuksesan inilah yang harus diraih dengan jalan melakukan kebiasaan
efektif dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupan di dunia,
khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qurān.
Keimanan kepada Hari Akhir juga memiliki keterkaitan dengan
perilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil. Mengapa? Karena dengan memiliki
keimanan yang teguh akan adanya Hari Akhir dan pembalasan di akhirat, akan
menumbuhkan kesadaran bahwa semua perbuatan yang dikerjakan selama di dunia
akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan
perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama. Menyadari bahwa manusia itu
sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu berusaha melakukan
amal salih, bersikap jujur, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama.
Allah Swt.berfirman yang artinya; ”Sungguh, orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah Swt. rida
terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”(Q.S./98:7-8).
Jika kalian cermati ayat ini, jelas nyata bagi kita bahwa Allah
Swt. Memberikan predikat makhluk yang baik dan berkualitas bagi mereka yang
beriman akan hari Akhir. Selain itu, melaksanakan kegiatannya/bekerja selama
hidupnya dengan penuh tanggung jawab, adil, dan jujur, Dengan demikian,
perbuatan baiknya selama di dunia akan dibalas di akhirat dengan surga Adn.
Dengan beriman kepada Hari Akhir, akan mendorong seseorang untuk
melakukan kebiasaan diri dengan akhlaktul karimah. Seperti mawas diri, rendah
hati, peduli kepada sesama, dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Hal ini dilakukan dengan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah
sosial. Ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama dan
akan termotivasi untuk selalu berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil.
Keyakinan akan adanya hari akhir dapat mengantarkan manusia
untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupannya. Khususnya banyak
melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur’an. Dari
pembahasan di atas, perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari
Akhir adalah sebagai berikut ini.
1. Menyadari bahwa semua
perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.
Untuk itu, segala sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama.
2. Menyadari bahwa manusia itu
sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya;
3. Selalu berusaha melakukan
amal saleh dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma
agama;
4. Membiasakan diri dengan
akhlakul karimah, seperti mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan
lain-lain.
5. Selalu berusaha mendekatkan
diri kepada Allah Swt. baik dengan melakukan ibadah (seperti salat) maupun
dengan ibadah sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama.
6. Termotivasi untuk selalu
bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
Disalin dari : Buku PAI Edisi
Revisi 2018
EVALUASI
Pilihlah jawaban yang tepat
1. Setelah manusia meninggal
dunia, mereka berada di alam pembatas antara dunia dan akhirat yang disebut
alam . . . .
a. Barzakh
b. Mahsyar
c. Ba’ ats
d. Hisab
e. Jaza`
2. Setelah semua manusia
dibangkitkan dari alam kubur, mereka dikumpulkan di padang yang maha luas yang disebut
padang . . . .
a. Barzakh
b. Mahsyar
c. Ba’ ats
d. Hisab
e. Jaza`
3. Pengadilan Allah Swt. di
alam akhirat sangat adil dan teliti, tidak seorang pun yang dirugikan, manusia
berhak masuk surga karena ketakwaannya. Sebaliknya, mereka akan masuk neraka karena
kedurhakaanya. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk contoh perilaku yang
mencerminkan iman kepada Hari Akhir adalah . . . .
a. menuruti semua keinginan
teman
b. senantiasa bertakwa
kepada Allah Swt.
c. memberikan dorongan
untuk selalu bersikap optimis
d. sangat hati-hati saat
ada keinginan untuk berbuat keburukan
e. disiplin dalam
melaksanakan ibadah salat lima waktu (maktubah)
4. Tanda-tanda seseorang
mengimani Hari Akhir, di antaranya adalah . . . .
a. takut menghadapi
kematian
b. tidak mau menerima
jabatan duniawi
c. mengabaikan urusan dunia
yang bersifat fana
d. selalu berusaha ikhlas
dalam melakukan pekerjaan
e. selalu mengingat
tanda-tanda datangnya Hari Akhir dengan baik
5. Pernyataan di bawah ini
yang tidak termasuk perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir
adalah . . . .
a. selalu bertakwa kepada
Allah Swt.
b. disiplin dalam melakukan
salat lima waktu
c. menghabiskan waktunya
untuk berzikir di dalam masjid
d. mencintai fakir-miskin
yang diwujudkan dengan sedekah
e. menyantuni, memelihara,
mengasuh, dan mendidik anak yatim
Tugas
1.
Sebutkan beberapa perbedaan Kiamat Sugr± dengan
Kiamat Kubra!
2.
Kapankah bumi beredar dan kapan pula hancur menurut
ilmu alam?
3.
Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi
peristiwa kiamat menurut Teori Fisika?
4.
Jelaskan tahapan-tahapan peristiwa yang dialami
manusia sebagai proses menuju alam Akhirat!
5.
Jelaskan pengertian surga menurut bahasa dan istilah,
serta sebutkan 5 (lima) macam kenikmatan dalam surga!